BPK UNIDA Kunjungi FEB dan FISIP, Berikan Sosialisasi dan Dampingi Penulisan Proposal Program Kompetisi Kampus Merdeka

BPK UNIDA Kunjungi FEB dan FISIP, Berikan Sosialisasi dan Dampingi Penulisan Proposal Program Kompetisi Kampus Merdeka

Blog Single

Dalam rangkaian kegiatan roadshow sosialisasi dan pendampingan penulisan proposal Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM), Badan Pengembangan Keilmuan (BPK) Universitas Djuanda (UNIDA) mengunjungi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) bersamaan dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), pada Kamis (14/09/2023).

Kegiatan sosialisasi dan pendampingan ini dilaksanakan di Ruang Kelas E3.1 FEB yang dimulai pukul 13.00 WIB dengan dihadiri oleh Dekan FEB Prof. Dr. Hj. Sri Harini, Dra., M.Si, Dekan FISIP Dr. (Cand) Hj. Ginung Pratidina, M.Si, beserta para Wakil Dekan, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi dan para dosen dari kedua Fakultas tersebut.

Hadir membuka jalannya kegiatan, Dr. Rusi Rusmiati Aliyyah, M.Pd selaku Kepala Bidang Riset Klinik pada BPK UNIDA mengungkapkan bahwa kegiatan roadshow dan pendampingan penulisan proposal hibah ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan terjadwal selama dua minggu sekali, dari bulan Juli 2023 sampai dengan bulan April 2024.

Hal ini perlu dilakukan agar UNIDA tetap dapat mempertahankan klaster penelitian pada kriteria utama yang kemudian diharapkan dengan dilakukannya pendampingan pembuatan proposal hibah dari berbagai sumber pendanaan tersebut dapat juga menaikan klaster penelitian menjadi mandiri, seiring dengan akan diraihnya akreditasi perguruan tinggi unggul pada tahun 2026.

Dr. Rusi Rusmiati Aliyyah, M.Pd menambahkan, hibah PKKM akan menjadi salah satu solusi dan terobosan dalam menanggulangi kekurangan Program Studi untuk pemenuhan kriteria akreditasi Program Studi menuju unggul.

“Karena tujuan dari diajukannya hibah PKKM diantaranya adalah pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) pada unsur kualitas lulusan, kualitas dosen, dan kualitas kurikulum serta pembelajaran. Selain itu juga dapat meraih capaian Indikator Kinerja Tambahan (IKT), sehingga masing-masing Prodi dapat memetakan analisis SWOT dan mengurai kekurangan indikator dari masing-masing kriteria akreditasi untuk diajukan dalam proposal hibah PKKM,” terangnya.

Selanjutnya, Dr. Rasmitadila, M.Pd selaku Kepala BPK UNIDA dalam kesempatan ini memberikan materi tentang panduan penyusunan proposal PKKM mulai dari tujuan dan deskripsi program, persyaratan pengusul, indikator kinerja dan besaran dana serta komponen biaya.

Dr. Rasmitadila, M.Pd mengemukakan bahwa pengajuan proposal PKKM dikelompokkan ke dalam tiga liga, yang mana wilayah LLDIKTI IV masuk ke dalam regional 1. Dr. Rasmitadila, M.Pd juga menjelaskan bahwa Indikator Kinerja Tambahan (IKT) yang dapat dipilih oleh Program Studi diantaranya ialah IKT untuk IKU 1 (Lulusan mendapat pekerjaan yang layak), IKT untuk IKU 2 (mahasiswa berpengalaman 20 SKS di luar kampus), IKT untuk IKU 3 (dosen berkegiatan di luar kampus), IKT untuk IKU 4 (kualifikasi dosen dan praktisi mengajar di kampus), IKT untuk IKU 5 (hasil kerja dosen yang diakui atau dimanfaatkan oleh masyarakat), IKT untuk IKU 6 (kerja sama dengan mitra), IKT untuk IKU 7 (kelas kolaboratif dan partisipatif), dan IKT untuk IKU 8 (program studi berstandar internasional).

Kegiatan pendampingan berakhir dengan disepakatinya teknis dan prosedur pengajuan proposal hibah PKKM yang akan di-screening awal oleh BPK. Sehingga pada akhirnya BPK akan memetakan kualifikasi dan pemenuhan syarat administrasi Program Studi mana yang sudah dan atau belum layak untuk membuat proposal hibah PKKM yang menjadi perwakilan Program Studi untuk mengajukan dan submit proposal pada sistem nanti.

Related Posts: